Kamis, 26 Maret 2015

SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL DAN ASPEK ALAMIAH DALAM KETAHANAN NASIONAL


Description: D:\Logo-Unnes-Warna.gif

SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL DAN ASPEK ALAMIAH DALAM KETAHANAN NASIONAL
Disusun guna untuk memenuhi tugas kuliah Pendidikan Kewarganegaraan



Disusun oleh:
Nurhidayatulloh          1401413337
Lailatul Fitriyah          1401413366
Rika Ayu Wulandari   1401413255






PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai konsekuensinya bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan kemerdekaan dan menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan eksistensi, identitas,integritas bangsa,dan Negara. Untuk itu,bangsa Indonesia harus memiliki ketangguhan dan kekuatan nasional agarmampu mengatasi setiap tantangan,ancama,hambatan,dan gangguan dari manapun. Hal itulah yang dimaksud dengan ketahanan nasional.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai. Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
  1. Rumusan Masalah
  1. Apa saja sifat-sifat ketahanan nasional itu?
  2. Apa saja aspek alamiah dalam ketahanan nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
  1. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asanya yaitu :
  1. Mandiri
Ketahanan Nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas,integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independent) ini merupakan prasyarat unyuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global atu interdependent.
  1. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat ataupun menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara,serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula, oleh karena itu upaya peningkatan ketahanan nasional harus di orientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
  1. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia sevara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi factor yang diperhitungkan pihak lain. Maik tinggi tingkat ketahanaan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangs dann negar Indonesia
  1. Konsultasi dan kerjasama
Konssepsi ketahan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistif, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata,tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

  1. Aspek Alamiah Dalam Ketahanan Nasional
  1. Letak Geografis negara
Letak Geografis Negara memberikan petunjuk mengenai tempatnya diatas bumi dikaitkan dengan hal-hal lain yang ada disekitarnya.Ada dua jenis Negara yang memiliki ciri khusus berkenaan dengan lokasinya,yaitu :
  1. Negara yang dikelilingi daratan (land locked country), seperti Afghanistan,Hongaria,Swiss,Austria,dan sebagainya.
  2. Negara yang dikelilingi lautan,seperti Indonesia, jepang, Filipina, Selandia Baru, dan lain-lain. Negara yang demikian dapat dibedakan atas Negara kepulauan (lautnya lebih dominan) dan Negara pulau (daratnya lebih dominan).
  3. Negara pulau (Ingland state ), berbeda dengan Negara kepulauan maka pada Negara pulau unsure daratan lebih dominan dari unsure laut. Negara daratan yang mempunyai daerah yang bersifat archipelago maka Negara tersebut juga tidak dapat dinamai Negara keoulauan.
Setiap Negara dapat menjadikan dirinya sebagai titik pusat dari lingkungannya sehingga terwujud posisi silang yang berpusat pada dirinya. Indonesia berada pada posisi silang dunia,antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samodra Pasifik dan samodra Hindia. Dengan posisinya yang demikian,maka Indonesia berada pada jalur lalulintas perdagangan dunia yang penting, dan berada pada persilangan pengaruh dari dua kawasan,yaitu kawasan Asia dan Australia yang dalam banyak aspek membawakan perbedaan yang cukup tajam.
Disamping letaknya pada posisi silang,aspek geografi Indonesia juga melukiskan Indonesia sebagai sebuah Negara kepulauan dengan sekitar 17.000 pulau besar kecil,yang satu sama lain dipisahkan oleh laut. Hal itu tentu saja membawa dampak positip dan negatif bagi kehidupan nasional.
Dengan Negara kepulauan dimana satu pulau memiliki karakteristik yang berbeda dengan pulau lainnya membawakan keragaman budaya,adat istiadat,keindahan,potensi kekayaan alam dan sebagainya, yang dapat dipandang sebagai kekayaan bangsa. Namun disisi lain perlu disadari bahwa kondisi Negara kepulauan tersebut juga membawakan potensi disentegrasi bangsa. Jarak yang  memisahkan satu pulau dengan pulau lainnya dengan kondisi yang berbeda diantaranya,memudahkan timbulnya perasaan “kami” dan “mereka” di antara penghuni satu pulau dengan penghuni pulau lainnya,yang apabila tidak disikapi dengan tepat dapat menimbulkan perpecahan. Kondisi geografis tersebut kemudian melahirkan geopolitik dan geostrategi. Geopolitik adalh kebijakan politik suatu Negara yang memperhitungkan posisi geografis ; sedangkan geostrategic merupakan pelaksanaan dari geopolitik. Persoalanny adalah bagaimana drngan kondisi geografis yang ada kita bias mengambil manfaat yang sebesar-besarnya demi kepentingan bangsa dan Negara.
  1. Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi, laut, dan udara yang berada di wilayah kekuasaan negara.kekayaan alam dilihat dari sifatnya dapat dibedakan atas kekayaan alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resources). Dilihat dari jenisnya kekayaan alam juga dapat di bedakan menjadi tiga golongan yaitu hewan (fauna), tumbuhan (flora), dan bahan tambang (mineral).
Persebaran kekayaan alam di muka bumi tidaklah merata. Oleh karena itu, muncul saling ketergantungan antara negara satu dengan negara lain dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dalam kondisi saling ketergantungan itu, pemanfaatan kekayaan alam pada tingkat yang terlampau rendah serta pemanfaatan yang tidak produktif akan mengundang campur tangan negara asing dalam suatu negara. Oleh karena itu, sumber kekayaan alam harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya atas dasar azas maksimal, lestari dan berdaya saing. Maksimal berarti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan. Serta berdaya saing artinya bahwa dengan pemilikan kekayaan alam tersebut dapat memperkuat “bargaining-position” dalam hubungan dengan negara lain serta mengurangi ketergantungan dengan negara lain. Untuk mewujudkan hal itu maka pemilikan kekayaan alam perlu disertai dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sejauh mana pemanfaatan kekayaaan alam di Indonesia telah sesuai dengan azas tersebut dan apakah kebijakan yang perlu ditempuh pada masa-masa yang akan datang dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam secara baik adalah sesuatu yang masih perlu didiskusikan lebih lanjut.
Hal yang masih sangat terasa dalam hal pengelolaan kekayaan alam adalah bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang sangat besar akan tetapi belum dapat menggali serta mengolahnya secara baik.  Hal ini disebabkan oleh kurangnya penguasaan ilmu dan  teknologi serta kurangnya modal yang dibutuhkan untuk mengolah kekayaan alam tersebut. Dengan demikian untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada seringkali harus mengundang investasi asing dengan bagian hasil untuk kita yang kurang memadai. Di samping itu pemanfaatan kekayaan alam di Indonesia seringkali juga masih kurang memperhatikan aspek kelestarian alam, sehingga bersamaan dengan pengambilan kekayaan alam tersebut disinyalir terjadinya kerusakan lingkungan.
  1. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Dengan demikian semua penduduk indonesia adalah semua orang yang bertempat tinggal dalam wilayah indonesia. Menurut sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia hampir mencapai 240 juta jiwa. Dari jumlah tersebut 60 persen bertempat tinggal di pulau jawa. Penduduk merupakan unsur yang sangat menentukan dalam kehidupan dan perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar sering juga disebut sebagai modal dasar pembangunan apabila penduduk yang dimaksud memiliki kualitas tertentu sehingga dapat mendukung pelaksanaan pembangunan. Tanpa memenuhi kualitas tersebut maka jumlah penduduk yang besar justru akan menjadi beban pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh karena itu, dalam rangka pengembangan ketahanan nasional, kita harus melihat persoalan-persoalan apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya terhadap ketahanan nasional.
Persoalan kependudukan di Indonesia secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:
  1. Jumlah penduduk yang besar dengan tingakat pertumbuhan yang relatif tinggi.
  2. Persebaran penduduk yang tidak merata dimana sekitar 60 persen penduduk Indonesia berada di pulau Jawa yang luasnya kira-kira hanya 7 persen dari seluruh wilayah Indonesia
  3. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia sehingga mengakibatkan tingginya angka pengangguran.
  4. Kualitas penduduk yang relatif rendah, baik dilihat dari tingkat pendidikannya maupun penguasaan keterampilan.
  5. Komposisi penduduk yang didominasi oleh usia muda, sehingga membawa konsekuensi penyediaan fasilitas pendidikan dan perluasan lapangan kerja. Disamping itu, dengan komposisi penduduk yang demikian dapat diperkirakan pada masa mendatang tingkat pertumbuhan penduduk akan masih tinggi.
Persoalan-persoalan tersebut jika tidak ditangani dengan maksimal akan menimbulkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kurangnya pangan/gizi, munculnya pemukiman kumuh, dan sebagainya. Kondisi tersebut pada akhirnya dapat memicu timbulnya sikap dan perilaku penyimpangan soosial seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang menggnggu perwujudan ketahanan nasional. Langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi persoalan tersebut menjadi tugas kita bersama untuk memikirkannya.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam, yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan. Salah satu pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan alam seperti sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan energi yang terjadi saat ini dapat menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara kesatuan republik Indonesia di masa yang akan datang. Dikatakan demikian karena hal tersebut akan dapat mengganggu jalannya pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada akhirnya nanti mengancam ketahanan nasional.
DAFTAR PUSTAKA



0 komentar:

Posting Komentar