Kamis, 26 Maret 2015

KESULITAN AKADEMIK

F:\logo unnes.jpg

KESULITAN AKADEMIK
KELAS 1 SD/MI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Psikologi Perkembangan


Disusun oleh
Ilham Al Fatah Pasaribu
1401413032



Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga dalam penyusunan makalah yang berjudul “Kesulitan Akademik  SD/MI  ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah Kesulitan Akademik Kelas 1 SD/MI ini berisi tentang kesulitan-kesulitan, faktor-faktor penyebab, dan cara mengatasi kesulitan yang dialami siswa kelas 1 SD/MI. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca.
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dalam makalah ini tentu masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran pembaca demi penyusunan makalah selanjutnya yang lebih baik. Semoga bermanfaat bagi pembaca.


Semarang, 14 Desember 2013


Penulis









BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang sangat dibutuhkan karena sudah banyak alat komunikasi dan media informasi yang sangat maju. Mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu keharusan untuk setiap orang agar tidak ketinggalan informasi atau gagap teknologi.
Pendidikan adalah salah satu media untuk mendapatkan pembelajaran tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga suatu kewajiban yang harus dilaksanakan setiap orang. Hal ini sesuai firman Allah Swt. yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Tidak hanya dalam Al-Qur’an, pendidikan juga tercantum dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 tentang pendidikan.
Hakekat pendidikan adalah usaha sadar memanusiakan manusia oleh manusia agar menjadi manusia yang dilakukan secara manusiawi dan normative. Dalam pengertian itu terkandung aspek pengembangan potensi manusia yang hendaknya dilakukan secara manusiawi dan normative.
Hal inilah yang membuat penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang pendidikan di Indonesia, khususnya masalah yang ada pada siswa kelas rendah yaitu kelas 1. Hal tersebut akan penulis bahas dalam makalah ini, dengan judul “Kesulitan Akademik Siswa Kelas 1 SD/MI”.

  1. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah penulis sampaikan, ada beberapa pokok permasalahan yang ingin penulisa bahas dalam makalah ini, yaitu :
  • Apa sajakah kesulitan yang dialami oleh siswa kelas 1 SD/MI selama proses pembelajaran?
  • Bagaimanakah upaya untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh siswa kelas 1 SD/MI?
  • Faktor apakah yang menyebabkan kesulitan yang dialami siswa kelas 1 SD/MI?
  • Metode pembelajaran apakah yang sesuai digunakan untuk siswa kelas 1 SD/MI?

  1. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah penulis paparkan, ada beberapa tujuan yang ingin penulis capai dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
  • Menambah wawasan pembaca tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa kelas 1 SD/MI dalam proses pembelajaran.
  • Menambah wawasan pembaca tentang solusi untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa kelas 1 SD/MI.
  • Menambah wawasan pembaca tentang faktor yang menyebabkan kesulitan yang dialami siswa kelas 1 SD/MI.
  • Menambah wawasan pembaca tentang metode yang sesuai untuk diterapkan pada siswa kelas 1 SD/MI.
















BAB II
KAJIAN TEORI

  1. Landasan Teori
  • Pengertian Kesulitan Belajar
Burton (1952:622-624) mengidentifikasi seorang siswa kasus dapat dipandang atau dapat diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan menunjukan kegagalan (failure) tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Kegagalan belajar didefinisikan oleh Burton sebagai berikut:
  1. Siswa dikatakan gagal  apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan.
  2. Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya.
  3. Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas  perkembangan, termasuk penyesuaian sosial.
  4. Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya.
Dari keempat definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa seorang siswa diduga mengalami kesulitan belajar jika yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu yang telah ditetapkan.
        • Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt.
Menurut Ilmu Jiwa Gestalt, belajar keseluruhan lebih penting dan pada belajar bagian-bagian atau unsur-unsur. Menurut aliran ini belajar dimulai ketika telah diperoleh insight dengan melihat hubungan tertentu berbagai unsur dalam situasi tertentu. Insigt tergantung pada: kesanggupan, pengalaman, taraf kompleksitas suatu situasi, latihan dan trial and eror. Prinsip belajar menurut ilmu Jiwa Gestalt, antara lain:
        1. Manusia bereaksi dengan lingkungan secara keseluruhan melalui intelek, emosi, sosial, fisik dan sebagainya.
        2. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
        3. Manusia berkembang secara keseluruhan, lengkap dengan semua aspekaspeknya.
        4. Belajar adalah perkembangan ke arah deferensiasi.
        5. Belajar akan berhasil jika telah ada kematangan untuk memperoleh insigt.
        6. Tidak mungkin ada kegiatan belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, atau motivasi yang menggerakkan seluruh organisme,
        7. Belajar itu merupakan proses aktif, bukan mengisi bejana.

  1. Kesulitan Belajar

Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. Dalam keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan kekurangan yang tidak nampak secara lahiriah. Ketidak mampuan dalam belajar tidak dapat dikenali dalam wujud fisik yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami masalah kesulitan belajar.

Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena factor intelligensi yang rendah (kelaianan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan karena faktor lain di luar intelligensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Berikut kesulitan akademik yang dialami siswa:

  • Kesulitan Membaca

Kesulitan membaca dapat disebabkan karena gangguan pertumbuhan psikologis dan juga hambatan didaktik-metodik. Gangguan dalam membaca karena anak kehilangan kemampuan membaca disebut aphasia. Ketidakmampuannya untuk membaca karena gangguan fungsi saraf disebut dyslexia.

  • Mengatasi Problem Dysleksia:

  • Menggunakan Metode Phonic: Metode yang digunakan untuk mengajarkan anak yang mengalami problem dysleksia agar dapat membaca melalui bunyi yang dihasilkan oleh mulut. Metode phonic ini telah terbukti berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan anak dalam membaca (Gittelment & Feingold, 1983).

  • Mencoba untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk membaca.

  • Bersikaplah positif dan memuji anak ketika dia membaca dengan benar.

  • Memberikan hadiah pada anak ketika dia melakukan sesuatu dengan baik.

  • Kesulitan Menulis

Kesulitan menulis dapat disebabkan  karena kemampuan psikomotorik kurang terlatih. Seorang anak SD yang tulisannya buruk, sulit untuk dibaca dan tidak rapi akibat gangguan saraf disebut disgraphia. Gerakan yang berlebihan dan tidak normal misalnya menghentak-hentakkan kaki, bergoyang-goyang terus, berkedip-kedip, menggaruk-garuk kepala secara tidak teratur disebut hyperkenesis.

  • Mengatasi Problem Hyperkenesis:

    • Menggunakan teknologi untuk memberikan kesempatan pada anak mengerjakan pekerjaan sekolah tanpa harus bersusah payah menulis dengan tangannya.

    • Meminta fotokopi dari catatan-catatan guru atau meminta ijin untuk mengkopi catatan anak lain yang memiliki tulisan tangan yang bagus.

    • Belajar cara mengetik dan menggunakan laptop / note book untuk membuat catatan di rumah dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

    • Menggunakan alat perekam untuk menangkap informasi saat pelajaran.

    • Sebagai ganti menulis jawaban tes dengan tangan, mereka dapat melakukan tes secara lisan.

  • Kesulitan Berhitung

Kesulitan berhitung anak SD berkaitan dengan penerapan konsep-konsep kuantitatif. Kesulitan untuk mengerjakan bilangan pada saat berhitung disebut discalcula.

  • Mengatasi Problem Discalcula:

    • Pendekatan yang pertama, yaitu penanganan matematika yang intensif, dapat kita lakukan dengan teknik “individualisasi yang dibantu tim”. Pendekatan ini menggunakan pengajaran secara privat dengan teman sebaya. Pendekatan ini mendasari tekniknya pada pemahaman bahwa kecepatan belajar seorang anak berbeda-beda, sehingga ada anak yang cepat menangkap, dan ada juga yang lama. Teknik ini mendorong anak yang cepat menangkap materi pelajaran agar mengajarkannya pada temannya yang lain yang mengalami problem discalcula tersebut.

    • Pendekatan yang kedua, yaitu jalan pintas, bisa dengan diberikan kalkulator untuk menghitung. Hal ini sederhana karena anak dengan problem discalcula tidak memiliki masalah dengan kaitan antara angka, akan tetapi lebih kepada menghitung angka-angka tersebut.

  1. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

  1. Faktor Intern

  1. Faktor Fisiologi

Faktor fisiologi adalah faktor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga proses menerima pelajaran, memahami pelajaran menjadi tidak sempurna. Selain itu, cacat tubuh, yang dapat dibagi lagi menjadi cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, serta gangguan gerak, serta cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, dan lain sebagainya.

          1. Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan berbagai perilakuyang ada dibutuhkan dalam belajar. . Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar tentunya memerlukan sebuah kesiapan, ketenangan, rasa aman dan nyaman. Selain itu yang juga termasuk dalam faktor psikologis ini adalah intelligensi yang dimiliki oleh anak.

Anak yang memiliki IQ cerdas (110 – 140), atu genius (lebih dari 140) memiliki potensi untuk memahami pelajaran dengan cepat. Sedangkan anak-anak yang tergolong sedang (90 – 110) tentunya tidak terlalu mengalami masalah walaupun juga pencapaiannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan anak yang memiliki IQ dibawah 90 atau bahkan dibawah 60 tentunya memiliki potensi mengalami kesulitan dalam masalah belajar.



Untuk itu, maka orang tua dan guru perlu mengetahui tingkat IQ yang dimiliki anak atau anak didiknya. Selain IQ faktor psikologis yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah bakat, minat, motivasi, kondisi kesehatan mental anak, dan juga tipe anak dalam belajar.

    1. Faktor Ekstern

      1. Faktor Sosial

Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian.

      1. Faktor Nonsosial

Yaitu faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar adalah berasal dari guru di sekolah, alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar serta kurikulum.
















BAB III

PEMBAHASAN


  1. Kesulitan Belajar Siswa Kelas 1 SD/MI

Setelah melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas 1, ada beberapa kesulitan atau masalah pada siswa kelas 1, yaitu:

  1. Kesulitan Membaca

Secara umum siswa kelas 1 sudah bisa membaca, hanya saja cara membaca siswa masih dengan mengeja sehingga kecepatan membacanya masih rendah. Selain itu, siswa baru bisa membaca kata-kata yang sering didengar atau yang memiliki arti. Sebagai contoh air, tapi jika tulisannya diubah menjadi iar masih bingung.

  1. Kesulitan Menulis

Siswa kelas 1 mengalami kesulitan untuk menulis karena menggunakan huruf tegak bersambung. Hal ini dikarenakan bentuk huruf yang sering dilihat atau dibaca dalam buku berbeda. Selain itu, siswa kurang terbiasa menulis dengan huruf tegak bersambung. Sehingga kemampuan psikomotoriknya kurang terlatih.

  1. Kesulitan Menghitung

Menghitung merupakan salah satu kesulitan yang dialami oleh siswa kelas 1. Hal ini dikarenakan siswa belum maksimal dalam menerima dan menggunakan konsep-konsep perhitungan.

  1. Sering Terlambat

Terlambat juga menjadi masalah bagi siswa kelas 1. Hal ini terjadi karena sifat siswa kelas 1 yang masih sangat kekanak-anakan dan masih sangat membutuhkan orang tua.

  1. Malas Belajar

Malas belajar menjadi masalah yang umum bagi siswa kelas 1 karena pada masa ini, siswa masih sangat suka bermain dan yang siswa pikirkan hanya bermain.

  1. Solusi untuk Mengatasi Kesulitan

Dari masalah atau kesulitan yang dialami oleh siswa kelas 1, guru memiliki beberapa solusi untuk mengatasi hal-hal tersebut. Di antaranya sebagai berikut:

  1. Berlatih Merangkai Huruf/Kata

Untuk meningkatkan kemampuan membaca sekaligus menulis pada siswa kelas 1, guru dapat menggunakan merangkai huruf/kata. Artinya menggunakan kata-kata yang sama dan kemudian mengubah posisinya. Sebagai contoh ibu membeli pisang di pasar diubah menjadi di pasar, ibu membeli pisang.

  1. Melatih Menulis dengan Mendikti

Mendikti menjadi salah satu cara guru untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas 1. Melalui mendikti, siswa akan meningkatkan kemampuannya karena siswa dipacu untuk menulis dengan cepat tentunya penggunaan kata-kata yang sederhana.

  1. Berlatih Menghitung dengan Alat

Dengan menggunakan alat bantu dapat meningkatkan pemikiran tentang perhitungan pada siswa. Hal ini dikarenakan siswa tidak perlu membayangkan untuk menghitung, siswa dapat menghitung langsung dengan objek yang ada. Sebagai contoh bisa menggunakan simpoa maupun lidi.

  1. Memberikan Motivasi

Memberikan motivasi atau dorongan semangat kepada siswa juga sangat mempengaruhi kecepatan dan kemampuan siswa dalam menerima pelajaran atau materi dari guru. Sebisa mungkin guru dapat menjaga semangat para siswa agar tetap fokus pada pelajaran.

  1. Memberikan Apresiasi

Siswa kelas 1 sangat antusias dan bersemangat jika ia mendapatkan apresiasi dari gurunya. Apresiasi dapat berupa tepuk tangan atau juga dapat berupa ucapan yang diberikan pada siswa yang berhasil menjawab atau melakukan hal yang baik. Hal tersebut juga bisa memacu siswa yang lain menjadi bersemangat belajar karena ia ingin mendapatkan apresiasi dari guru.

Siswa juga diberikan hukuman yang sederhana. Hal ini untuk mendorong siswa agar tetap fokus pada pelajaran. Misal memberikan hukuman berdiri di depan kelas jika terlambat selama kurang/lebih 5 menit. Hal ini juga bertujuan agar siswa terbiasa dengan perilaku disiplin.

  1. Mengajak Siswa Belajar dengan Lingkungan

Belajar di luar ruangan dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran. Hal ini digunakan untuk mengatasi kemungkinan siswa merasa bosan. Selain itu siswa juga dapat lebih cepat memahami sesuatu karena dapan berinteraksi langsung dengan objek yang dipelajari. Seperti tumbuhan yang berbiji monokotil atau dikotil.


  1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kesulitan

Dari masalah-masalah atau kesulitan yang dialami siswa ketika menerima materi pasti ada faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan pada siswa kelas 1:  

  1. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah faktor utama dalam menentukan kesulitan yang dialami siswa karena apabila siswa tidak sehat atau sedang sakit maka siswa tidak dapat menerima dan memahami secara maksimal materi yang diberikan oleh guru.

Selain itu kelainan pada siswa juga dapat berpengaruh pada pembelajaran siswa, seperti cacat tubuh, baik ringan seperti kurang penglihatan maupun cacat tetap seperti buta.

          1. Kecerdasan

Kecerdasan menjadi faktor utama yang sangat menentukan akan keberhasilan siswa dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang memiliki kecerdasan yang di atas rata-rata akan dapat lebih mudah atau lebih cepat menerima materi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kecerdasan yang biasa-biasa saja.

  1. Belajar

Belajar juga sangat menentukan siswa dapat memahami atau tidak, karena secara umum kebanyakan siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata minat belajarnya kurang dibanding dengan yang lain. Hal ini tentu berdampak pada prestasi siswa yang kurang maksimal.

      1. Keluarga

Keluarga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan siswa. Cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah akan berpengaruh pada siswa di sekolah. Siswa yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan perhatian, atau siswa yang terlalu diberikan perhatian.

      1. Guru

Guru juga menjadi faktor penyebab kesulitan belajar. Apabila guru yang mengajar tidak ramah maka siswa juga akan kurang bersemangat mengikuti pelajaran, karena siswa kelas 1 masih sangat membutuhkan kasih sayang.

      1. Motivasi dan Cara Penyampaian

Motivasi juga menjadi hal yang penting dalam pembelajaran siswa. Terkadang siswa dapat merasa bosan karena materi yang disampaikan seperti itu-itu saja. Peran orang tua dan guru dalam memberikan motivasi kepada siswa sangat penting di sini agar siswa tetap termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti setiap pembelajaran di sekolah.


  1. Metode Pembelajaran untuk Kelas 1 SD/MI

Dari masalah-masalah dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan pada siswa, ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan, di antaranya:

  1. Menggunakan Peraga dalam Menerangkan Materi

Menggunakan peraga ketika menyampaikan materi kepada siswa menjadi salah satu metode yang baik dan dapat lebih cepat dipahami oleh siswa. Hal ini dikarenakan siswa dapat mengetahui materi yang disampaikan secara nyata. Sebagai contoh menggunakan wayang ketika pembelajaran bahasa Jawa.

  1. Menggunakan Media untuk Menghitung

Menggunakan media untuk menghitung di sini bukan alat menghitung seperti kalkulator atau handphone, melainkan menggunakan alat atau bahan sederhana untuk menghitung. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memahami bagaimana konsep dalam perhitungan. Sebagai contoh dapat menggunakan jari atau lidi dalam menghitung.

  1. Pembelajaran di Luar Kelas

Pembelajaran di luar kelas atau di lingkungan sekitar juga menjadi metode yang baik dalam menyampaikan materi karena siswa langsung berinteraksi dengan objek, baik berupa organisme maupun anorganisme. Sebagai contoh mengamati bagaimana ciri tumbuhan, baik monokotil maupun dikotil.
























BAB IV

PENUTUP


      1. Simpulan

  • Pengertian Kesulitan Belajar
Burton (1952:622-624) mengidentifikasi seorang siswa kasus dapat dipandang atau dapat diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan menunjukan kegagalan (failure) tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Jadi, seorang siswa diduga mengalami kesulitan belajar jika yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu yang telah ditetapkan.
  • Kesulitan Belajar Siswa Kelas 1 SD/MI

  1. Kesulitan Membaca

  2. Kesulitan Menulis

  3. Kesulitan Menghitung

  4. Sering Terlambat

  5. Malas Belajar

  • Solusi untuk Mengatasi Kesulitan

  1. Berlatih Merangkai Huruf/Kata

  2. Membaca dengan Bersuara

  3. Mencoba untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk membaca

  4. Bersikaplah positif dan memuji anak ketika dia membaca dengan benar

  5. Memberikan hadiah pada anak ketika dia melakukan sesuatu dengan baik

  6. Melatih Menulis dengan Mendikti

  7. Berlatih Menghitung dengan Alat

  8. Memberikan Les Privat

  9. Memberikan Motivasi

  10. Memberikan Apresiasi

  11. Mengajak Siswa Belajar dengan Lingkungan

  • Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kesulitan

  1. Kesehatan

  2. Kecerdasan

  3. Belajar

  4. Keluarga

  5. Guru

  6. Motivasi dan Cara Penyampaian

  • Metode Pembelajaran untuk Kelas 1 SD/MI

  1. Menggunakan Peraga dalam Menerangkan Materi

  2. Menggunakan Media untuk Menghitung

  3. Pembelajaran di Luar Kelas


      1. Saran

Psikologi Perkembangan merupakan mata kuliah yang bertujuan untuk mempelajari kondisi yang dialami seseorang, baik dari fisik maupun psikologinya. Melalui mata kuliah ini, kita juga dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan jika menghadapi seseorang dengan kondisi tertentu.

Psikologi Perkembangan menjadi mata kuliah yang sangat penting bagi calon guru sekolah dasar. Hal ini dikarenakan guru akan menghadapi siswa yang memiliki karakter atau kondisi fisik dan psikologi yang berbeda.

Dalam mata kuliah ini juga ada praktik langsung atau observasi ke sekolah dasar bagi mahasiswa semester 1. Hal ini sangat penting karena mahasiswa sedikit/banyak akan mengetahui bagaimana menjadi guru kelak. Jadi kegiatan seperti ini sangat perlu dikembangkan lagi agar mahasiswa tidak kaget kelak ketika menjadi guru sekolah dasar.





DAFTAR PUSTAKA


Dian Rahmawati, Rafika, dkk. 2013. Psikologi Perkembangan Rombel 1. Semarang: Rombel 1 PGSD Ngaliyan.

Hikmah, Nurul. Mei 4, 2013. Analisis Kesulitan Belajar Siswa. (Online) http://nurulhikmaharrahman13.blogspot.com/2013/05/analisis-kesulitan-belajar-siswa.html. Sabtu, 14 desember 2013, 11.30 WIB.






















LAMPIRAN



H:\Wawancara\observasi\Foto-0108.jpgH:\Wawancara\observasi\Foto-0105.jpg


H:\Wawancara\IMG_1780.JPGH:\Wawancara\IMG_1774.JPGH:\Wawancara\IMG_1773.JPG





H:\Wawancara\observasi\Foto-0134.jpg

0 komentar:

Posting Komentar